Pada kenyataannya kita hanyalah
sedang menahan diri.
Menampakkan apa saja yang pantas
tanpa peduli apa yang ada di hati.
Berharap perasaan bisa tumbuh lagi
sementara hati sudah lebih dahulu pergi.
Memastikan berkali-kali apa masih bisa diperbaiki
daripada nanti harus menyesali.
Tapi nyatanya ini bukanlah penyelesaian
yang benar-benar menyelesaikan.
Kita baru saja membatasi kenyataan, menyembunyikannya
dengan rapi di setiap tepi.
Kenyataan bahwa bertahan dan memaklumi
tidak selalu menjadi langkah dewasa untuk
menemukan ketenangan.
Benar kata ibu, tidak baik menahan terlalu lama,
nanti kau tak tahan.
Nanti pundak ibu jua yang kau cari,
menangis tersedu,
kasih ayah jua yang tak terbanding
setiap kali hati kau patah.
Lalu apalagi yang kau cari?
Sosok ibu dan ayah dalam satu perwakilan?
Hwalaa… Kau baru saja memesan mie instan
di pinggir jalan dengan ribuan permintaan.
Ada! Tapi bakal susah kau dapati.
ditulis oleh Gemi Nastiti–
Silahkan mampir ke instagram @kumiskuucing
untuk mengenal penulis lebih dekat.
Be First to Comment